ETBS COPPONG untuk melon

Melon adalah tanaman merambat yang sangat populer dibudidayakan. Selain rasanya yang segar dan aroma buah yang menggugah selera, umur panennya yang terbilang singkat, membuat Melon ramai menjadi komoditi yang dibudidayakan secara massal. 
Problem nya, Melon membutuhkan nutrisi berupa NPK yang terbilang tinggi, selain itu penyakit berupa fusarium masih menjadi momok utama dalam budidaya tanaman ini. 

Berdasarkan uji efektivitas tanaman menggunakan produk ETBS COPPONG, ditemukan pertumbuhan fusarium ditekan hingga 100% bahkan dilahan yang endemik fusarium. Selanjutnya laju konversi pupuk menjadi biomassa semakin meningkat, sehingga terjadi pengurangan input pupuk dalam budidaya tanaman. 

Bagaimana tatacara kelola Melon dan bagaimana metode penggunaan ETBS untuk tanaman Melon 

1. Siapkan lahan budidaya, yang sebelumnya telah dibajak secara halus untuk membentuk bedengan. 
2. Taburkan kompos yang sebelumnya di kompos menggunakan dekomposer ETBS, secara merata di permukaan tanah. Lapisan kompos maksimal setebal 2 inci di permukaan tanah, kemudian aduk secara merata dengan tanah permukaan bedeng(tidak perlu terlalu dalam) 
3. Siramkan ETBS COPPONG secara merata, dengan dosis 5kg/ 1000 m2 luas lahan. 
4. Dimakan lahan selama 4 hari kemudian tanam bibit Melon. 
5. Lakuka penyiraman rutin sekali per 7-10 hati ke perakaran pohon menggunakan 1 sendok ETBS COPPONG + 3 sendok NPK . 1-2 gelas perpohon. 
6. Berikan nutrisi tambahan melalui semprotan menggunakan ETBS longkoro dan ETBS bagala. Untuk meningkatkan besaran buah dan vigoritas tanaman serta ketahan terhadap penyakit degeneratif. 

Selama mencoba. Salam terraganik. 

Comments

Popular posts from this blog

cara pemakaian ETBS COPPONG, LONGKORO BAGALA

ETBS CORE

ETBS longkoro